Sebagai pembicara seminar motivasi, saya sering bertanya kepada peserta.
Mana yang lebih besar? Semangatmu? Atau alasanmu? Kalau alasan yang dipilih, tentulah sudah ketebak gimana nasibmu. Gitu-gitu melulu.
Beralasan dan bermalasan itu dekat sekali dengan sikap 'menyerah'. Ujung-ujungnya, gagal dan terjungkal.
Menyerah, itu BUKAN menunjukkan besarnya HAMBATAN, tapi itu cuma menunjukkan besarnya alasan dan kemalasan.
TK Khalifah diliput oleh CNN
Jangan malas. Yang nyaman belum tentu baik. Yang serba menantang juga belum tentu baik. Apa yang membuatmu bertumbuh, itu yang terbaik.
Jangan malas. Tak perlu membandingkan sukses kita dengan orang lain. Nggak akan ada habis-habisnya. Bandingkan saja dengan pencapaian kita tahun sebelumnya.
Jangan malas. Orang -orang yang percaya pada KEINDAHAN IMPIAN dan keindahan masa depannya, mana mungkin bermalasan?
Jangan malas. Sukses yang dilandasi dengan kegigihan dan kejujuran, akan lebih langgeng. Bahkan orang tersebut akan lebih dihargai daripada kesuksesan dan pencapaiannya.
Sukses dan keberuntungan berpihak pada mereka yang terus-menerus mencoba, terus-menerus belajar, dan terus-menerus beramal.
Share tulisan ini kalau Anda setuju. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
pembicara seminar terbaik, pembicara seminar terkenal
Luaarr biasa mass ippho... karena memang yang malas akan tetap tertindas.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMantap Bg ippho.. Salam right!!
BalasHapusKeren bang Ippho...lanjutken...
BalasHapusKeren bang Ippho...lanjutken...
BalasHapusJuara pak ippho
BalasHapusJuara pak ippho
BalasHapusAwas, yang malas akan terlindas!
BalasHapusSifat dari badan kita adalah cenderung malas, harus dilawan.
BalasHapusIts right, right. And right mas ipo,, hehehee
BalasHapusLoved it....ippho is motivator with al qur'an kareem....
BalasHapusKeren mas Ippho, , ingin rasa bertemu, tapi untuk saat ini cuma bisa stalking di Twitter aja. Semoga ke depan bisa ketemu langsung!
BalasHapus