Di Seminar Motivasi Sukses, Ippho Santosa Sentuh Nurani Peserta (Perusahaan)

Tewasnya anak kecil semanis Angeline benar-benar mengagetkan kita semua. Kita pun tak habis pikir, betapa sadisnya si pembunuh itu.

Terkait sadis, coba pikirkan ini:

-       Maaf, sekiranya preman membunuh saudara Anda, itu disebut sadis.

-       Sekiranya Anda membiarkan saudara Anda dibunuh oleh preman, itu juga disebut sadis, bahkan lebih sadis.

Sekarang jawab ini:

-       Sadiskah orang-orang Myanmar yang mengusir dan membunuh etnis Rohingya?

-       Sadiskah pihak-pihak yang membiarkan etnis Rohingya dianiaya dan dibunuh oleh orang-orang Myanmar?

Saya yakin, jawaban Anda serupa dengan saya. Ya, kedua tindakan itu sama sadisnya. Lantas, bagaimana dengan kita? Bukankah sebagai sesama manusia, etnis Rohingya itu saudara kita? Dan bukankah sebagai sesama muslim, etnis Rohingya itu juga saudara kita? Akankah kita membiarkan mereka? Biarlah nurani kita yang menjawabnya.

Untuk abad modern ini, mungkin Yang Maha Kuasa menakdirkan rakyat Indonesia menjadi kaum anshar dan etnis Rohingya menjadi kaum muhajirin. Yah, kendati dari segi apapun, kita semua tidak ada apa-apanya dibanding kaum anshar dan kaum muhajirin. Namun tidak ada salahnya kalau Anda dan saya berusaha bertindak sedikit mulia atas dasar kemanusiaan dan ukhuwah. Toh, kita lebih beruntung, karena menjadi tangan di atas.

Tanggal 10 Juni 2015 yang lalu, saya berada di pengungsian Rohingya di Aceh. Saya melihat sendiri bagaimana mereka tinggal berdesak-desakan di dalam tenda-tenda pengungsian. Kalau hujan turun, saya tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi. Karena pastilah air masuk dari atas dan dari bawah. Bagaimana nasib anak-anak di sana?

Alhamdulillah. Saya bersyukur, teman-teman dari TK Khalifah Aceh dan Makassar sudah menggalang dana untuk pengungsi Rohingya, tanpa saya ingatkan. Saya juga bersyukur, ibu saya telah menyisihkan sebagian uangnya untuk pengungsi Rohingya. Dan saya benar-benar bersyukur, ACT berinisiatif membangun tempat tinggal atau shelter di sana. Semoga dengan kepedulian kita bersama, shelter ini dapat segera terwujud. Aamiin.

“Ah, aku aja lagi susah, gimana bisa nolong orang lain?” Yang sebenarnya, Tuhan sangat ingin menolong kita. Namun Dia menunggu, sampailah kita mau menolong orang lain. Ya, menolong sesama akan mengundang pertolongan dari-Nya. Bukankah begitu? Saya yakin, Anda sependapat dengan saya. Sekecil apapun, mari berbuat. 





Seminar Motivasi Sukses