Dalam seminar motivasi untuk karyawan atau seminar motivasi kerja, saya sering menyinggung soal kerja adalah ibadah. Bukan sekadar mencari nafkah. Sebagai motivator atau trainer, saya merasa perlu mengingatkan hal ini.
Semua orang tahu #KerjaItuIbadah
(Work with Worship).
-
Bukankah dengan bekerja, ia mencukupi dirinya sendiri, sehingga menjaga
dirinya dari meminta-minta.
- Bukankah dengan bekerja, ia mencukupi keluarga inti
dan membantu keluarga besar.
- Bukankah dengan bekerja, ia berusaha menjadi teladan
terbaik bagi anak-anaknya.
- Bukankah dengan bekerja, ia berusaha untuk jujur dan
gigih, agar menjadi amal jariyah bagi orangtua dan guru-gurunya
- Bukankah dengan bekerja, ia menjalankan perannya sebagai
khalifah, di mana ia pantang menyia-nyiakan potensi dan pantang berbuat
kerusakan.
-
Kerja itu ibadah, dakwah, amanah, anugerah, kehormatan, pelayanan, panggilan,
aktualisasi, potensi, dan seni. Setidaknya, ada sepuluh makna. Dan inilah
kelebihan kita, karena literatur Barat tidak mengenal konsep kerja sebagai
ibadah.
Maaf, kalau sekadar kerja,
kera juga kerja. Kalau sekadar makan, babi hutan juga makan. Buya Hamka sudah
mengingatkan ini dengan tegas dan keras sejak puluhan tahun yang silam. Yah, sudah
sepantasnya manusia punya nilai tambah. Ketika bekerja, manusia hendaknya juga
mencari keberkahan, keilmuan, pengalaman, silaturahim, nama baik, dan lain
sebagainya. Bukan sekadar kerja. Silakan berfalsafah, “Kerja, kerja, kerja.”
Namun iringi juga dengan, “Berkah, berkah, berkah.”
Masihkah kita menganggap kerja itu sekadar mencari nafkah?
...
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar